Nama Gadis itu…

Nama Gadis itu… Semesta yang berbeda. Kicauan merpati memberi sorak pada semesta. Kodok-kodok dengan paduan suara memecahkan kesunyian semesta. Di sudut lereng bukit itu terpancar keelokan semesta yang masih perawan. Tanpa polusi. Tanpa lalulintas. Tanpa riuh bel bandara atau pelabuhan atau terminal atau pasar. Tanpa aroma limbah. Tanpa kebisingan. Serba kesunyian yang melahirkan kepolosan jiwa. Disana ada kepenuhan dahaga, yang selalu rindu dunia kesunyian. Disana hanya ada jiwa yang selalu mengagumi semesta. Di semesta itu, ada jiwa yang bernama sang gadis. Sosok gadis itu memesonakan mata Para Adam. Anggun. Polos. Seadanya. Dan tak berbisa. Pada jamannya, sang gadis kadang tak diperhitungan pendapatnya. Walaupun apa yang dikatakannya adalah benar. Namun gadis ini berbeda dengan gadis yang lain. Ia berlaku sopan atas ajaran sang ayah dan bundanya. Penuh perhatian, penuh kehati-hatian, dan sepenuh hati menjalankan tugasnya. Ia tak mencuri pandang kepada para Adam, walau para...