Postingan

Dilema Cinta

Gambar
  By.  Fr. Bernard My Di dalam hening malam, aku duduk sendiri di pinggir pantai yang sepi. Berusaha merenungi hati dan menenangkan pikiranku. Aku merenungkan kisah cintaku yang terjebak di antara dua pilihan yang sulit. Di satu sisi, ada dia yang selalu membuatku bahagia dan selalu berada di sisiku. Aku menyayanginya dan ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya. Namun, di sisi lain, ada keinginan dan ambisi besar yang terus menggelitik hatiku. Aku tahu aku tidak bisa memilih kedua hal itu, aku harus memutuskan antara cinta dan keinginan. Aku merenung dan memutar otakku, tetapi tetap saja tidak menemukan solusinya. Aku terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian. Tiba-tiba, sebuah angin kencang menerpa wajahku. Aku merasa sedikit terusik namun tetap terdiam di tempat. Kemudian, dengan tiba-tiba, sebuah bayangan muncul di hadapanku. Bayangan yang menenangkan dan membebaskan. Itu adalah dia, cinta sejatiku. Dia dudu...

Mencari Kepastian, Merelakan Kehilangan

Gambar
  By: Fr. Bernard My   Langit senja yang memerah memantulkan warna-warni indah di sekelilingnya. Terlihat seperti ada yang berubah dari dalam diri T io saat ia menatapnya. Setahun lalu, ia masih bisa melihat keindahan ini bersama Talia , kekasihnya yang sekarang telah pergi meninggalkannya. Mereka telah berpisah setelah Talia memutuskan untuk pindah ke kota lain demi karirnya. Namun, perpisahan itu seakan tidak memberi kepastian pada Talia. Tio tidak bisa menjamin untuk menunggunya dan memutuskan untuk memulai kisah baru dengan hidup baru. Sementara Talia, meskipun sudah berusaha mengikhlaskan kepergian Tio, masih belum bisa melepaskan perasaannya padanya. Mencari kepastian yang ia butuhkan, Tio merelakan Talia dan cinta mereka yang terhenti. Ia merelakan kebahagiaan yang sebenarnya hanya sebatas bayangan belaka. Kehilangan kekasihnya itu, baginya, seperti kehilangan dirinya sendiri. Tapi Tio sadar, kehilangan itu membuatnya belajar tentang arti mencintai dan merelaka...

Perempuan Sumber Dosa?

Gambar
       Kukenang waktu itu. Cahaya pagi belum menembus semesta seluruhnya. Adalah tugasku setiap pagi mengunjungi rumah tua yang hampir tidak banyak peminat untuk datang. Jika aku perhatikan, orang-orang berbondong pada hari Minggu namun pada hari lain tidak. Aku bertanya pada seorang bapak yang setia datang setiap pagi; Kemanakah yang lain? “Wahhh mereka pada sibuk. Mereka pagi-pagi pergi kerja. Tidak ada waktu bagi mereka untuk mampir ke rumah ini” . Jujur Bapak itu. Lalu bagaimana dengan Bapak? Balasku. “Yahhhh, sebenarnya juga aku banyak pekerjaan dan harus buru-buru menyelesaikan tugasku. Tapi aku harus mampir dulu di rumah ini. Menjadi kebiasaan bagiku untuk tiap pagi datang walaupun penuh kesibukan. Saya harus menimbah semangat di tempat ini. Biarpun usang dan kelihatannya sudah tua tetapi kekuatan yang dasyat aku peroleh dari rumah ini. Pemiliknya memberiku banyak hal. Terbukti usiaku sudah semakin menua tetapi tetap kuat, usia perkawinan kami sudah ...

Perempuan Dalam Doa

Gambar
Malam dihiasi cahaya lilin di depan arca Sang Bunda. Aku termenung melihat sosok Perempuan yang duduk di ujung taman doa. Dalam keheningan tak terdengar kata-kata. Tanpa suara. Dan hanya air mata yang memberi kesaksian. Entah apa yang sedang dihadapi oleh Perempuan itu. Yang ku tahu ia sedang bersujud dalam kepasrahan dan mengharapkan bantuan. Berapa lama ia di sini? Tanyaku demi kepastian. Aku tertuju pada cahaya lilin di depan arca Sang Bunda. Tampak ku lihat dari cahaya itu sebuah tanda pengharapan. Pengharapan dalam kesunyian. Tak ada suara disini. Hanya cahaya ditemani air mata yang membuat aku bertanya; Siapakah dia? Perempuan itu menarik nafas dalam kepasrahan kepada Sang Bunda. Kata-kata sunyi yang diungkapkan dengan air mata tanda suasana hati.   Entah beban apa yang sedang ia alami, tapi yang pasti ia sedang berlabuh dalam kesunyian bersama air mata pasrah. Hari-hari aku ketempat ini. Banyak orang yang aku jumpai datang bersama sahabat mereka. Sembari menggengam er...

Tuhan Membayar Belis

Gambar
Entah berapa lama aku tunggu dalam penantian. Menunggu kepastian yang tak pernah muncul walau penuh harapan. Sekian lama tak terbilang waktu yang aku lalui dalam penantian. “Tidak, papa tidak setuju!”. Kata-kata yang menusuk sanubariku di ujung senja, saat surya pamit ke rahim pertiwi. Mengapa? tanyaku dalam diam. Air mata yang memberiku jawaban. Sekian lama aku bergulat dengan perasaan untuk sebuah pilihan namun tak ada jawaban. Aku ingin berkerudung putih laksana malaikat itu. Entah mengapa aku ingin jadi suster? tapi……Jawaban yang sama setiap kali aku mengungkit kisah dan ceritaku dihadapan papa dan mama. “Tidak, papa tidak setuju!” .   Sekian lama aku merayu namun tak kunjung luluh. Papa mati-matian tidak setuju dengan pilihanku. Karena apa? Belis? Atau…..? Mama hanya diam memahami isi hatiku. Tak ada kata yang diungkapkan olehnya namun air mata pertanda hati seorang ibu memahami anaknya. Itulah yang selalu aku perhatikan saat aku harus bertarung menyampaikan pilihanku d...

Kuletakan Tapak Kakiku Diatas Tapak Kakinya

Gambar
          Bulan Oktober dalam setiap tahun adalah bulan yang khusus bagi Putra-Putra Hati Tak Bernoda Maria atau sering dikenal dengan   Bulan Claret bagi Para Misionaris Claretian. Jika umat Katolik pada umumnya memaknai bulan Oktober dengan bulan Rosario namun bagi para Misionaris Claretian memaknai bulan Oktober dengan dua peristiwa penting yakni Bulan Rosario dan Bulan Claret. Dalam bulan Claret ini menjadi moment yang penuh makna bagi para Misionaris Claretian di seluruh dunia karena merupakan sebuah kesempatan untuk mengenang wafatnya Bapa Pendiri Kongregasi yakni St. Antonius Maria Claret, Fronfroid, Prancis 24 Oktober 1870. Bulan Claret dan Bulan Rosario adalah moment ziarah bagi Para Misionaris Claretian bersama Bunda Maria juga bersama Claret sebab selama   bulan ini Para Misionaris Claretian mendalami tema khusus yakni seputar tentang Claret. Bicara tentang Claret tidak pernah lepas dari peran Maria. Maka dari itu, sebelum meningga...

HARGA SEBUAH PANGGILAN

Gambar
Dalam menjawab panggilan Tuhan, akan ada harga mahal yang harus dibayar.  Akan ada pengorbanan yang harus dilakukan.  Terkadang semua jalan terasa ditutup.  Terkadang tidak ada pilihan lain selain terus melangkah dalam kegelapan iman.  Terkadang tidak ada pilihan lain selain tetap maju dan percaya.  Karena kamu tahu, mundur bukan lagi menjadi pilihan.  Hatimu tahu apa yang Tuhan minta.  Hatimu rindu untuk menjawabnya.  Kamu bepikir, mengapa Tuhan tidak membuatnya mudah?  Namun, Yesus dan Bunda Maria juga tidak menjalani kehendak Bapa dengan mudah, demikian pula para kudus.  Akan ada harga yang harus dibayar lewat setiap keputusan, akan ada pengorbanan yang harus dilakukan dari setiap pilihan.  Namun semua kesulitan dan penderitaan itu, segala kesesakkan dan air mata, akan memurnikan dan meneguhkan panggilan yang telah Tuhan berikan kepadamu.  Semua itu yang akan membuatmu untuk tetap setia hingga akhir, tidak peduli...

I Know Your Feelings

Gambar
I Know Your Feelings  Ya saya tahu,tapi tak pasti. Mungkinkah hanya tentang rasa sesaat yang datang dan pergi, atau mungkin juga akan menjadi sebuah nilai yang membutuhkan waktu untuk memaknainya. Entalah. I don’t know. Tapi saya tahu dirimu merasakan itu. Ya aku hanya bersikap seakan-akan tak terjadi apa-apa tentang itu semua. Tapi aku Lelah menyimpannya sendiri. Aku marah dan dalam hati aku berkata “itukan hanya sebuah feeling, Tuhan.” Belum tentu benar dan belum juga salah kan? Ah bodoh amat, pikirku untuk mengelabuinya. Tepat tanggal 09 September dalam sebuah ruangn sunyi Engkau menunjukkannya padaku, Engkau memberi sebuah rasa yang kuat antara dia dan aku dalam keheningan doaku. Dan aku berhenti sejenakdalam doaku, terdiam, merasakan perasaan itu. Dan memang ya itu terjadi. Dan saat itu juga aku berbisik lembut pada-Mu “akan ku tanya dirinya, setelah aku menyelesaikan kisah Kita dalam keheningan ini. Setelah tahu tidak bisa menghapusnya begitu saja, tidak mungkin ...

Lagu Konsekrasi

Gambar
 Lagu Konsekrasi kenangan kaul perdana dari 11 novis Claretian  Benlutu, soe 15 Juli 2023 Penyerahan diri kepada Bunda Maria dari Sebelas Putra Maria yang telah mengikrarkan Kaul Perdana pada 15 Juli 2023 di Biara Novisiat Claretian Benlutu Soe TTS. dalam dekapan kasih sang Bunda jalan bahagia ditempuh. bunda selalu tahu apa yang dirindukan sang anak. bunda selalu tahu,  anak selalu membutuhkan sang Bunda anak tak dapat berjalan tanpa tangan sang bunda ada  bersama sang Bunda tak perlu kwatir ada bersama sang bunda tiada yang harus ditakuti Bundaku, doakan aku anakmu bundaku tuntunlah aku kepada keselamatan. Wawan Sarong CMF, Lio Putra CMF, Darvis Tarung CMF, Yohan Mada CMF, Rikar Eldi CMF,  Nuel Soares CMF, Ino da Crus CMF, Ancis Alang CMF, Nando Darwin CMF, Leo Exposto CMF & Mateo Tnopo CMF.

Lagu Bundaku Maria

Gambar
    Lagu Bundaku Maria Cipt. Frater Novis Claretian angkatan  2022/2023 Wawan Sarong CMF, Lio Putra CMF, Darvis Tarung CMF, Yohan Mada CMF, Rikar Eldi CMF,  Nuel Soares CMF, Ino da Crus CMF, Ancis Alang CMF, Nando Darwin CMF, Leo Exposto CMF & Mateo Tnopo CMF. Kapela Novisiat Claretian Benlutu Soe, TTS.

Pemberian Ayahku Yang Berjubah

Gambar
                        s ekian lama aku jalan tanpa arah. Pergi tak tahu kemana, untuk apa, dan kepada siapa. Kepiluan hati membekas dalam-dalam dan sangat dalam. Kehilangan adalah gambar pasti disudut kegelisahan. Aku sendiri. Sepi merajalela membayang di sudut rindu. Mereka pergi entah dimana sekarang. Yang kutahu, perpisahan ditandai sirene yang tersiar dipelosok negeri pertiwi. Mereka bukan siapa-siapa di negeri ini namun kepergian mereka diliput di berbagai media kabar. Kemana mereka dibawa aku tidak tahu. Menghampiri mereka adalah tak pasti. Aku dalam bayang-bayang takut. “Anda berhenti disini. Tidak boleh mendekat”. Kata kepala pasukan dengan alat pelindung diri yang lengkap. Air mata menemaniku diakhir sirene.   Aku Semakin liar teriak tuk mendekat dan kalau boleh kupeluk untuk terakhir kalinya. Sia-sia usahaku sebab aku dihadang. Sudahlah. Kini setahun aku sendiri ditemani kehilangan. Harapan unt...

Bahasa Penantian

Gambar
  Bahasa Penantian DarvisTarung Kala awan putih menenun indahnya cakrawala Memesonakan mentari yang berlahan menghantar sanubari di sudut sunyi Nunuh Amasat. Dalam ketenangan jiwa yang terpesona oleh gairah rindu yang terus mengebu mencari hati tempat berteduh, Di sana gelora Amasat menantang sebuah pertanyaan akan sebuah kepastian dari sebuah perjalanan. Kala lonceng dari gereja seberang pertanda kebaktian, Jiwa terpesona dalam bayangan perjalanan jauh tak terukur dalam bilangan langkah-langkah jejak. Perjalanan adalah sahabat Yang datang membawa makna tentang jalan-jalan lorong sunyi. Dipuncak atas seribu satu alasan dari sebuah langkah yang mengendap diatas lumpur penantian. Termenung dalam sunyi, dilatari daun yang bersorak kehijauan tentang suburnya cerita dan kisah. Dibawah dekorasi alam terdapat seribu satu bahasa penantian di ujung-ujung jalan Menatap pohon Tuhan di puncak Amasat menanda kepastian dan sekian jejak yang dimulai atas karang-karang taja...

Guruku; Ku Bersyukur

Gambar
  Guruku; Ku Bersyukur Darvis Tarung Ku bersyukur bagimu guruku Guruku yang ulung yang tak pernah mundur Sederetan kisah telah kau rajut agar muridmu maju Engkau telah berjasa agar muridmu berijasa, namun tak sekedar berijasa tetapi dahulu di asah.   Guruku surat kecilku ini sangat tak berarti untuk membalas hati yang penuh kasih dalam mendidik peserta didik tetapi dari hati ku tulis karena telah terukir tentangmu di sanubari   Guruku masih kuingat wajahmu yang riang membuat murid bersukaria sapaan pagi yang siap menyambung imajinasi dari para murid yang selalu menanti.   Guruku Bersamamu telah mengukir kisah tentang setiap insan yang setia berabdi tentunya ada balutan rindu tuk kembali dari pribadi yang sempat dijadi ingatan memaksa untuk merenung di setiap rindu teruntuk sang guru   Guruku polesan senyummu yang tak putus mengantar sang murid untuk diutus dari karya yang tak dapat terbayar dalam be...