Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Dilema Cinta

Gambar
  By.  Fr. Bernard My Di dalam hening malam, aku duduk sendiri di pinggir pantai yang sepi. Berusaha merenungi hati dan menenangkan pikiranku. Aku merenungkan kisah cintaku yang terjebak di antara dua pilihan yang sulit. Di satu sisi, ada dia yang selalu membuatku bahagia dan selalu berada di sisiku. Aku menyayanginya dan ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya. Namun, di sisi lain, ada keinginan dan ambisi besar yang terus menggelitik hatiku. Aku tahu aku tidak bisa memilih kedua hal itu, aku harus memutuskan antara cinta dan keinginan. Aku merenung dan memutar otakku, tetapi tetap saja tidak menemukan solusinya. Aku terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian. Tiba-tiba, sebuah angin kencang menerpa wajahku. Aku merasa sedikit terusik namun tetap terdiam di tempat. Kemudian, dengan tiba-tiba, sebuah bayangan muncul di hadapanku. Bayangan yang menenangkan dan membebaskan. Itu adalah dia, cinta sejatiku. Dia dudu...

Mencari Kepastian, Merelakan Kehilangan

Gambar
  By: Fr. Bernard My   Langit senja yang memerah memantulkan warna-warni indah di sekelilingnya. Terlihat seperti ada yang berubah dari dalam diri T io saat ia menatapnya. Setahun lalu, ia masih bisa melihat keindahan ini bersama Talia , kekasihnya yang sekarang telah pergi meninggalkannya. Mereka telah berpisah setelah Talia memutuskan untuk pindah ke kota lain demi karirnya. Namun, perpisahan itu seakan tidak memberi kepastian pada Talia. Tio tidak bisa menjamin untuk menunggunya dan memutuskan untuk memulai kisah baru dengan hidup baru. Sementara Talia, meskipun sudah berusaha mengikhlaskan kepergian Tio, masih belum bisa melepaskan perasaannya padanya. Mencari kepastian yang ia butuhkan, Tio merelakan Talia dan cinta mereka yang terhenti. Ia merelakan kebahagiaan yang sebenarnya hanya sebatas bayangan belaka. Kehilangan kekasihnya itu, baginya, seperti kehilangan dirinya sendiri. Tapi Tio sadar, kehilangan itu membuatnya belajar tentang arti mencintai dan merelaka...

Perempuan Sumber Dosa?

Gambar
       Kukenang waktu itu. Cahaya pagi belum menembus semesta seluruhnya. Adalah tugasku setiap pagi mengunjungi rumah tua yang hampir tidak banyak peminat untuk datang. Jika aku perhatikan, orang-orang berbondong pada hari Minggu namun pada hari lain tidak. Aku bertanya pada seorang bapak yang setia datang setiap pagi; Kemanakah yang lain? “Wahhh mereka pada sibuk. Mereka pagi-pagi pergi kerja. Tidak ada waktu bagi mereka untuk mampir ke rumah ini” . Jujur Bapak itu. Lalu bagaimana dengan Bapak? Balasku. “Yahhhh, sebenarnya juga aku banyak pekerjaan dan harus buru-buru menyelesaikan tugasku. Tapi aku harus mampir dulu di rumah ini. Menjadi kebiasaan bagiku untuk tiap pagi datang walaupun penuh kesibukan. Saya harus menimbah semangat di tempat ini. Biarpun usang dan kelihatannya sudah tua tetapi kekuatan yang dasyat aku peroleh dari rumah ini. Pemiliknya memberiku banyak hal. Terbukti usiaku sudah semakin menua tetapi tetap kuat, usia perkawinan kami sudah ...

Perempuan Dalam Doa

Gambar
Malam dihiasi cahaya lilin di depan arca Sang Bunda. Aku termenung melihat sosok Perempuan yang duduk di ujung taman doa. Dalam keheningan tak terdengar kata-kata. Tanpa suara. Dan hanya air mata yang memberi kesaksian. Entah apa yang sedang dihadapi oleh Perempuan itu. Yang ku tahu ia sedang bersujud dalam kepasrahan dan mengharapkan bantuan. Berapa lama ia di sini? Tanyaku demi kepastian. Aku tertuju pada cahaya lilin di depan arca Sang Bunda. Tampak ku lihat dari cahaya itu sebuah tanda pengharapan. Pengharapan dalam kesunyian. Tak ada suara disini. Hanya cahaya ditemani air mata yang membuat aku bertanya; Siapakah dia? Perempuan itu menarik nafas dalam kepasrahan kepada Sang Bunda. Kata-kata sunyi yang diungkapkan dengan air mata tanda suasana hati.   Entah beban apa yang sedang ia alami, tapi yang pasti ia sedang berlabuh dalam kesunyian bersama air mata pasrah. Hari-hari aku ketempat ini. Banyak orang yang aku jumpai datang bersama sahabat mereka. Sembari menggengam er...