Elok Tubuhmu adalah Senjata

 


Elok tubuhmu, mengoda para adam,
Bagaikan bunga yang mekar, memikat perhatian,
Ingin sekali para adam tuk dapat,
Namun kau rapatkan gerbang, tak memberi kejelasan.

Betapa para lelaki lumpuh di hadapanmu,
Terhenti dalam pesona, tak mampu bergerak,
Sebab elok tubuhmu, mengiur liur,
Mengundang para adam untuk mendekat dan merambah.

Elok tubuhmu, adalah cantik,
Menyentuh jiwa, menyelimuti rasa,
Luluh lantah para penikmat rasa,
Yang tergoda oleh apa yang tampak semata.

 

Namun tubuhmu adalah kekuatan yang lebih dalam,
Bukan hanya untuk dijamah,

bukan sekadar pemandangan erotis rasa,
Tapi senjata damai yang tak terlupakan oleh waktu,
Kekuatanmu terletak pada keberanian untuk menahan,
Pada keteguhan hati, pada sikap yang tegas.

Tubuhmu bukan milik untuk diperebutkan,
Tapi simbol dari daya juang dan perlawanan,
Melawan dunia yang seringkali lupa,
Bahwa keindahan sejati adalah milik jiwa,
Bukan hanya kulit yang memikat mata.

 

Jejak Lysistrata, menyikap tabir kelemahan,

bukan soal badan erotis semata,

bukan soal indah di pandang oleh mata,

yang hendak dilahap diujung senja.

Namun

kemolekan tubuhmu, adalah kekuatanmu,

nafsu birahi para adam adalah

kelemahannya atas eloknya tubuhmu.

Lysistrata bukan Calonice,

Lysistrata tentang kekuatan,

Calonice tentang kelemahan.

Lysistrata menaklukan para adam Athena dan Sparta,

Alhasil perang berakhir, damai di tempuh.

Elok tubuhmu adalah senjata.

 

darvis_tarung

 

(Puisi ini ditulis Hasil sebuah permenungan  dari sebuah teks yang berjudul LYSISTRATA karya Aristhopanes. Tema ini juga di perbincangkan dalam diskusi Filsafat tentang “Tubuh Sebagai Perlawanan; Gerakan Telanjang Perempuan Lokal di NTT perspektif Teori tindakan Hannah Arent” di Scolastikat Hati Maria Kupang, 8 Januari 2025, bersama P. Peter Tan, SVD.)

 

Komentar

Keban11 mengatakan…
Mntappppp

Postingan populer dari blog ini

Jejak Langkah Raynildis: Perjalanan Dalam Sunyi

Lorong San Juan

Oa