Surat kecil untuk Guruku

 


Suara mu menggema di sudut ruang ini

Menyentuh relung hati, menuntun langkahku.

Tanganmu yang lembut, menepuk pundakku,

Mengajarkan, mengingatkan, tanpa lelah mengharap.

Dalam balutan rasa, engkau memejamkan mata, dengan hatimu bersujud,

“Tuhan semoga mereka sukses”

Doamu menggema

Semesta pun ikut terdengar.

 

Waktu adalah Pengorbanan bagimu

Sekian waktu engkau berikan kepada anak-anak yang bukan dari rahimmu.

Namun, cinta yang membakar dan menyala sehingga engkau menembus setiap batas

“mereka bukan anakku”.

 

Betapa mulianya engkau di panggil guruku sayang.

Dengan kaca berlinang, sabar, penuh berharap, mereka akan mengenang jasamu.

Kau menabur benih-benih harapan,

Yang suatu hari akan tumbuh dan mengenangmu.

 

Coretan kecilku mengisahkan terima kasihku,

Namun tak sepadan membalas cintamu.

Doamu menyertai jalanku,

Jalanku adalah jejak-jejakmu yang takkan pernah pudar.

Doaku; sehat dan sukses selalu guruku.

 

“Selamat hari guru untukmu semua. Terimakasih untuk cinta dan kebaktianmu”.

 

Kupang, 25 November 2024

Anakmu,

Darvis Tarung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jejak Langkah Raynildis: Perjalanan Dalam Sunyi

Lorong San Juan

Oa