Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan Pesannya Untuk Kehidupan Keluarga
Kehadiran
Paus Fransiskus di Indonesia masih hangat diperbincangkan. Berbagai media
seolah-olah tak putus memberitakan tentang lawatan paus tersebut. Adalah suatu
kebanggaan bagi umat Katolik di Indonesia atas peristiwa bersejarah itu. Ribuan
manusia menyoraki kehadiran Bapa Paus Fransiskus dan berbagai kisah menarik
yang dipoles dalam kunjungan itu. Banyak nilai yang terkandung dibalik
kedatangan Bapa Suci di Indonesia sejak 3-6 september yang lalu. Salah satunya
adalah perhatian bapa paus untuk keluarga-keluarga.
Paus
Fransiskus memiliki perhatian yang amat besar bagi kehidupan keluarga. Karena
begitu besar perhatiannya untuk keluarga-keluarga, ia mengeluarkan anjuran
apotolikk yang berjudul Amoris Laetitia (Kegembiraan Cinta) pada 19 Maret 2016.
Dalam anjuran apotolikk tersebut, Paus Fransiskus menekankan pentingnya kasih
dan kerjasama dalam kehidupan keluarga. Ia mengajak keluarga untuk membangun
hubungan yang penuh cinta dan saling mendukung. Paus menggarisbawahi bahwa
cinta dalam keluarga harus berakar pada kasih Kristus dan mengajak pasangan
untuk hidup dalam kerendahan hati, kesabaran, dan pengertian. Dokumen ini
mengakui berbagai tantangan yang dihadapi keluarga modern, seperti kemiskinan,
kekerasan, dan perpecahan. Paus mengajukan agar gereja memberikan dukungan
kepada keluarga yang mengalami kesulitan.
Saat lawatannya
ke Indonesia, beliau membawa pesan yang selaras dengan anjuran apostoliknya
itu. Tema tentang keluarga ini menjadi bagian yang diperhatikan oleh Bapa Paus
Fransiskus. Dalam pidatonya di Istana Negara, Bapa suci singgung tentang
keluarga-keluarga Indonesia yang memiliki 3-4 anak. Menurutnya memiliki anak
dengan jumlah yang demikian merupakan suatu hal yang bagus, sebab ada fenomena
masyakarakat dunia yang enggan memiliki anak. Mereka justru lebih memilih binatang
piaraan dari pada memiliki anak. Fenomena ini merupakan cerminan dari perubahan
sikap masyarakat terhadap peran keluarga dan prokreasi. Paus mengungkapkan
keprihatinannya terhadap fenomena ini sebagai bagian dari diskusi yang lebih
luas tentang nilai keluarga dalam konteks sosial dan budaya yang terus berubah.
Selain
itu, beredar di media sosial pesan Paus Fransiskus untuk pasangan suami-istri.
Paus menegaskan bahwa setiap pasangan suami istri harus memiliki hati untuk
saling mendengarkan. Sikap saling mendengarkan sangat dibutuhkan dalam bahtera
rumah tangga. Bapa paus juga menekankan
pentingnya memberikan waktu yang cukup untuk mendengarkan pasangan.
Mendengarkan adalah kunci dalam membangun keluarga yang harmonis.
Disamping itu, Paus
Fransiskus juga mengkritik kehidupan pasangan dewasa ini yang cenderung sibuk
dengan diri sendiri. Dalam era digital ini, banyak pasangan yang terjebak dalam
rutinitas kesibukan diri yang mengabaikan kualitas interaksi mereka. Media
sosial dan teknologi seringkali menjadi penghalang komunikasi antara pasangan,
yang berpotensi menyebabkan keretakan dalam hubungan. Misalnya ketika duduk
bersama pasangan (suami-istri) di ruang tamu lebih fokus pada smartphone
masing-masing tanpa memberi perhatian untuk mendengarkan kata hati pasangannya.
Keterbukaan dalam kehidupan pasangan suami istri dibatasi oleh WhatsApp,
Facebook, Instagram, Tiktok dan lain sebagainya. Paus Fransiskus mengkritik
fenomena ini dan mendorong agar pasangan lebih fokus pada komunikasi langsung
dan mendalam, daripada hanya terhubung melalui perangkat digital.
Pesan
Paus Fransiskus dalam lawatannya ke Indonesia juga membawa harapan baru bagi
keluarga-keluarga di tanah air. Paus meninggalkan pesan yang amat mendalam
sekaligus memberi kritik untuk pasangan suami istri. Dalam dari pada itu adalah
setiap keluarga hendaknya membangun pertahanan yang kuat untuk menghadapi
tantangan zaman modern yang semakin kompleks. Sadar atau tidak, saat ini
keluarga muda khususnya mengalami suatu tantangan yang amat serius. Krisis
kepercayaan dalam rumah tangga, ketidakterbukaan dalam dialog, dan pengaruh
negatif dari teknologi merupakan beberapa tantangan serius yang dihadapi oleh
keluarga saat ini. Paus sangat mengharapkan kehidupan keluarga yang harmonis.
Keluarga yang harmonis bukan saja menyangkut pasangan suami-istri namun pula
menyangkut anak-anak.
Secara keseluruhan, kehadiran Paus
Fransiskus di Indonesia adalah momen yang sarat dengan makna dan refleksi.
Pesan-pesan beliau mengenai keluarga mengajak banyak pihak untuk berpikir lebih
dalam tentang bagaimana kita menjalani kehidupan keluarga di tengah arus
modernisasi yang cepat. Melalui penekanan pada komunikasi yang penuh perhatian,
kerendahan hati, dan kasih yang berakar pada ajaran Kristus, Paus Fransiskus menginspirasi
kita untuk memperkuat ikatan keluarga dan membangun rumah tangga yang harmonis
dan penuh cinta. Sebagai umat Katolik dan bagian dari masyarakat global, kita
diundang untuk menerapkan pesan-pesan ini dalam kehidupan kita dan mendukung
satu sama lain dalam menghadapi tantangan-tantangan zaman modern.
darvis_tarung
Kupang, September 24
Komentar