Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Jatuh Cinta Dengan Milik Tuhan

Gambar
  Aku, yang tak pernah bersahabat dengan perjumpaan, kini terpaksa menghadapi denyut aneh di hatiku. Khatulistiwa rasa, tempat di mana senyumnya menghangatkan jiwa, meski dia hadir dalam misteri. Ini adalah sebuah pelayaran tanpa kompas, di antara kebencian dan kerinduan. Ada rasa yang terjalin di antara dua hati, tak bisa kupungkiri. Meski pernah ada jejak kehilangan yang menggores luka, dia datang membawa seberkas harapan. Namun, benarkah semua laki-laki itu sama? Dengan senyum manis dan langkah ringan, ia melintas di hidupku, mengingatkan pada semua rasa yang pernah menyakitkan. Tapi tidak, dia bukan sekadar bayangan. Dia adalah misteri yang membangkitkan rindu mendalam, seakan Tuhan menaruhnya di sini untuk menyembuhkan segala duka. Kisahku, yang terjalin dalam kehadirannya, terhampar dalam narasi waktu. Di antara riuh dan gemuruh, aku menemukan kenyamanan. Dalam percakapan yang ringan, aku ceria, seolah dunia milik kami berdua. Satu kebetulan indah: kami berdua merangkai k...

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan Pesannya Untuk Kehidupan Keluarga

Gambar
  Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia masih hangat diperbincangkan. Berbagai media seolah-olah tak putus memberitakan tentang lawatan paus tersebut. Adalah suatu kebanggaan bagi umat Katolik di Indonesia atas peristiwa bersejarah itu. Ribuan manusia menyoraki kehadiran Bapa Paus Fransiskus dan berbagai kisah menarik yang dipoles dalam kunjungan itu. Banyak nilai yang terkandung dibalik kedatangan Bapa Suci di Indonesia sejak 3-6 september yang lalu. Salah satunya adalah perhatian bapa paus untuk keluarga-keluarga. Paus Fransiskus memiliki perhatian yang amat besar bagi kehidupan keluarga. Karena begitu besar perhatiannya untuk keluarga-keluarga, ia mengeluarkan anjuran apotolikk yang berjudul Amoris Laetitia (Kegembiraan Cinta) pada 19 Maret 2016. Dalam anjuran apotolikk tersebut, Paus Fransiskus menekankan pentingnya kasih dan kerjasama dalam kehidupan keluarga. Ia mengajak keluarga untuk membangun hubungan yang penuh cinta dan saling mendukung. Paus menggarisbawahi bahwa c...

Air Mata di Tanah Lorosae

Gambar
  Di bawah sinar matahari tropis yang terik, bumi Lorosae menyambut kedatangan Santo Padre Francisco dengan raga penuh menanti. Ribuan kepala berbaris rapi, sementara sorak-sorai penuh semangat memecah keheningan pagi. " Viva Papa Francisco !" seru mereka dengan suara lantang, seolah menyatukan ribuan suara menjadi satu melodi indah yang menyapa Sang Gembala. Lorosae, tanah yang pernah dipenuhi keputusasaan dan harapan yang suram, kini bagaikan taman yang sedang bermekaran. Setiap sudutnya dipenuhi warna-warni kebahagiaan. Pada tahun 1989, mereka menyambut Santo Padre Yohanes Paulus II dengan semangat yang sama. Kini, jejak spiritual itu dilanjutkan oleh Santo Padre Francisco, yang melambaikan tangan dengan penuh kasih. Bumi Lorosae menjadi saksi bisu perubahan yang menakjubkan. Tanah yang dulunya dibuang dan dilupakan kini menjadi cerminan keagungan dan kebangkitan. Saat Santo Padre Francisco melangkah di tanah ini, dunia seolah berhenti sejenak untuk menyaksikan keaja...

Dari Sudut Tenggara untuk Papa Francesco

Gambar
  Bumi pertiwi diliput keharuan, merunduk dalam kesyukuran yang mendalam. Di sudut tenggara ini, aku menyaksikan pemandangan yang membekas dalam jiwa. Mata-mata yang berlinang menandakan betapa mendalamnya rasa yang dirasakan. Anakmu, anak-anak nusantara, kini tengah bergetar dalam haru dan syukur menyambut kehadiranmu. Dalam lembaran sejarah bangsa ini, nama-mu akan tertulis dengan tinta emas. Hadirmu di tengah kawanan kami, menyentuh hati dengan lembut. Aku melihat, dari sudut tenggara ini, jiwa-jiwa yang pernah rapuh kini bangkit kembali. Engkau datang membawa kesejukan yang tak terhapuskan oleh teriknya surya, menjadi berkat yang tiada tara bagi kami. Dunia mungkin heran, dunia mungkin cemburu pada kebahagiaan kami hari ini. Namun, dunia juga tahu bahwa aku dan mereka pantas merasakan sukacita ini. Pancaran jubah putihmu menerangi kegelapan, menembus keraguan yang kadang mengerikan. Ketika langkah kakimu menyentuh tanah, walau hanya dengan roda, bumiku dipenuhi sorak sora...

Coretan Sang Hamba

Gambar
  Di tengah malam yang sepi, di bawah langit yang berhiaskan bintang-bintang seperti permata tersebar, seorang pemuda duduk dalam kesunyian. Tempatnya adalah ruang yang dikuasai oleh cahaya temaram lampu minyak dan tumpukan buku harian yang telah lama menunggu untuk ditulisi. Ia adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dibesarkan dalam bayang-bayang saudara-saudaranya, dan telah lama merasakan kehampaan yang melingkupi hidupnya. Sejak kecil, hidupnya adalah simfoni yang dimainkan oleh tangan orang lain. Dia diarah, diatur, dan dinilai oleh ekspektasi orang-orang di sekelilingnya. Keluarganya menetapkan jalan yang harus dilaluinya, dan dia pun berjalan di jalur yang telah ditentukan, meski hatinya merasa seperti terkurung dalam penjara yang tak tampak. Di luar sana, hidupnya dipenuhi oleh aturan dan batasan, dan dia pun belajar untuk mengabaikan bisikan batinnya sendiri. Namun, saat dia menapaki usia dewasa, sesuatu dalam dirinya berubah. Rasa penasaran membuncah dalam diri pe...

Perjumpaan Yang Mengukir Rasa

Gambar
  Aku tak menyalahkan perjumpaan. Aku hanya mengakui bahwa perjumpaan itu meninggalkan rasa yang terukir di dalam lembah waktu yang pergi. Tak ada yang bisa kuanggap salah dari perasaan yang kadang mengganggu dalam setiap sunyiku. Kini, rasa itu kembali bersemi, seolah menghidupkan kembali memori yang terpendam sejak Februari—ketika waktu jumpa itu pergi. Nana, nama yang sebelumnya tidak aku kenal, kini terpatri dalam memori ingatan melalui sebuah lagu yang tak terlupakan, sebuah reques dari akhir waktu itu. Lagu “Nera Mata Mo ” menggema seakan aku terperosok dalam perangkap perasaan yang diciptakan Nana. Suaranya yang lembut dan melodi yang menyentuh seolah menelanjangi jiwaku. Saat Nana memintaku untuk menyanyi bersamanya, kesempatan itu menjadi jembatan untuk mengenang rasa yang terpendam. Februari telah berlalu, seperti halnya kenangan yang pernah diukir. Namun, ternyata tidak semua yang hilang benar-benar lenyap. Agustus mengingatkan aku kembali pada lagu dari Nana, dan ...