Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Anakku Sayang

Gambar
Malam itu.  Kau tidak tahu...  Dinginya gelap... Bertaburan tangisan si kecil tak mampu mengomel.  Hanya ea... Ea.... Ea ea... Yang terdengar tanpa rotasi not.  Seandainya ia mampu berkata....  Pasti ia ngomel pada sang bunda; .... Ma... Kenapa aku dilahirkan dikandang????  Ma.... Aku ini manusia.. Tidakkah ada tempat yang baik untuk ku???!  Ma.. Disini ada sapi. Domba. Kambing.  Tegahnya mama... Hadirkan saya... Di tempat ini....  Namun sang ibu maklum.  Inilah awal. Lahir di kandang.  Ahhhhh Nak.... Kamu dilahirkan disini demi kawan-kawanmu yang hina.  Terpinggirkan.  Miskin.  Seandainya kau lahir di rumah sakit....  Tak ada yang miskin menemuimu.  Tak ada uang. Atau apapun.  Mereka menjenguk mu di kandang karena tanpa bayaran.  Jika ku lahir di rumah mewah. Tak seorang pun datang karena mereka berpikir mereka kotor dan tak layak....   Anakku sayang.  Biarkan mereka men...

Rindu Dari Rambu

Gambar
  Desember hampir pamit dalam jejak-jejak langkah. Kisah yang dirajutnya pun dihias dalam dekorasi penantian. Tak seorang pun tahu bagaimana dan seperti apa setelahnya, namun yang pasti memori tuk mengingat tak pernah kusam bahkan lenyap. Aku seorang penjelajah penemu cinta, yang membuat aku larut dalam penantian. Aku seorang   pemburu senja yang hampir lenyap dalam dekapan pertiwi. Aku seorang pendiam yang senang menikmati sunyi. Dan dalam sunyi itu aku menemukan kata-kata sunyi yang menjadikannya bahasa penantian. Sore itu, aku menjelajah sebuah kota yang riuh dengan sorak.   Aku hampir tak mampu   mendengar rintihan para pengharap yang sedang berserah. Sorak di kota itu melumpuhkan jejak-jejak kesunyian yang aku bungkus dalam balutan rindu. Aku pun harus lari mencari sunyi. Ku lanjutkan langkah menuju sebuah rumah sunyi. Di sana aku   melepaskan segala bawaanku, dan aku mulai bersahabat dengan cerita, sunyi, penantian, harapan dan kisah. Di ujung sana dek...

Seruling Rindu

Gambar
Aku dalam menikmati sunyi, diantara gema rindu. Aku dalam harapan yang penuh penantian, terpesona oleh bibir para kekasih yang terus menanti sang kekasih. Di ujung sunyi ini, kudengar lantunan rindu ditemani seruling dan perasaan ‘aku menantimu’. Wajahmu yang sempat aku curi di ujung kisah, membuat aku teduh di bawah pohon penantian. Seruling rindu terus berkumandang, suara penantian tak putus di telan senja. Aku bersama serulingku terus menantimu di Desember ini. *** Inginku gengam tanganmu dan mencuri bayangmu. Namun aku harus melepaskan anganku. Cerita sore lalu, mengundang tanyaku; siapakah aku dalam bayangmu? Belum sempat bersuara, aku ditampar oleh kata-katamu. ‘aku sedang mengharapmu”. Aku diam seribu bahasa soal harapan yang penuh dalam penantian. Entahlah kenapa harus mengusik jejak pikiranku oleh katamu. Sekian menit kubuang waktu untuk mendengarmu, aku belum paham juga maksudmu. Seuntaian doamu malam itu, membuat riuh-sorak cemara di halaman rumah. Angsono yang...

dari Enu untuk Nana

Gambar
  dari Enu untuk Nana darvis_tarung Nostalgia Rindu, Agustus 23 Teruntuk Nara Jack. di Ruang Rindu.  Nana… Sekian cerita pernah kita gores dalam dalam perasaan momang. Pengalaman indah yang nana ukir di ruang hatinya enu dalam membekas. Nana pernah menyimpan kisah yang mendalam bersama enu dan enu sendiri merasakan momang yang sangat mengesankan itu. Ada bersama nana seperti cerita senja yang tak pernah hilang dari bayangan enu. Pernah nana mengungkapkan kisah momang dengan enu dan enu sendiri tenggelam dalam lautan momang dari nana. Nana pernah berjanji untuk tidak meninggalkan enu dalam situasi apapun entah terik kota karang menghanguskan jejak-jejak cerita momang dari nana. Nana selalu membuat hati enu selalu tertawa walaupun enu sering dalam tengelam rindu yang berat. Wajah nana tergiang dalam ingatan enu dan tak pernah pudar dihapus kisah harian enu dan pudar dalam senja rindu. Semua cerita dan kenangan itu sangatlah indah bersama nana. Namun……..cerita itu hilang se...