Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Dunia (milik) Sang Gadis

Gambar
Aku seakan terasing dari dunia. Hari demi hari yang kulalui seakan meninggalkan jejak-jejak penat, hampa dan asing. Aku berjalan diatas beling-beling kenyataan hidup yang meninggalkan luka dan perih. Keringat dalam kepasrahan, sebuah konsekwensi dari pilihan. Kadang aku tak mengerti dengan dunia yang semakin payah. Banyak jiwa yang kelana menyuusuri sulitnya tapak-tapak ini. Ini sebuah kenyataan yang mengganggu sekaligus merenggut kebahagiaanku. Kini aku berada disimpang pilihan. Merasakan perih untuk menentukan putusan. Tapi kadang aku tidak mengerti, inikah jawaban dari sebuah pilihan awal yang kadang meninggalkan sajak-sajak pertanyaan. *** Semester hidup yang semakin naik menuntut pikiran ekstra lagi dewasa. Aku berada diambang pintu persoalan yang memang aku sendiri harus bertanya seribu kata; apakah semuanya ini? Akhir-akhir ini aku lelah. Bahkan menguras tenaga dengan ketidakpastian jawaban. Tugas kuliah yang semakin bertubi-tubi, belum lagi jumpa dengan ...

Pelukan Waktu

Gambar
Di bawah sinar rembulan yang tenang, Saat malam menutup dunia dengan kelembutan, Kenyamanan sementara datang menghangatkan, Seperti selimut kasih di musim dingin. Angin malam berbisik mesra, Mengiringi nyanyian jangkrik yang setia, Sejenak hening, sejenak damai, Hati yang gelisah mendadak tentram. Dalam pelukan waktu yang singkat ini, Kutemukan kedamaian yang tiada tara, Seperti mimpi yang hadir sesaat, Namun meninggalkan jejak dalam jiwa. Langit malam penuh bintang berkilauan, Menyapa dengan senyum yang menenangkan, Kenyamanan sementara ini, Mengajarkan arti keindahan dalam momen sederhana. Walau kutahu, ini hanyalah sementara, Seperti embun pagi yang menghilang di terik mentari, Ku nikmati setiap detik yang berlalu, Menghargai keindahan dalam keterbatasan waktu. Kenyamanan sementara ini, Adalah anugerah dalam perjalanan hidup, Yang mengingatkan kita akan indahnya, Merasakan tenang meski sejenak saja. Teka-teki rasa menukik sanubari, Membayang kehangatan yang p...

Kepergian Itu Tak Harus Diratapi

Gambar
  Dalam bayang gelap itu, ketakutan memenjarakan jiwa. Raga dan jiwa bergulat dengan kata perintah “saatnya berakhir”. Tak ada alasan bagiku untuk lebih lama lagi. Ini bukan sebuah perusahaan yang harus memperpanjang kotrak kerja. Ini takdir. Ini nyata. Aku seorang yang sedang kelana mencari sang cinta. Di pojok ini aku membaca sekilas cerita gambaran cinta yang membahagiakan itu. ” Enu dan eudaimonia ” sekilas mengenang kisah tentang kebahagiaan sejati. Aku sang penjelajah hati, bersuah dengan jiwa-jiwa yang terbelengguh oleh puitisnya sang senja yang pergi. Jiwa membayang aroma tubuhnya yang sempat aku rasa kalah duduk   bersama. Jabat tangan yang aku anggap biasa itu, melepas kata dalam bahasa penantian. Ia telah mengukir waktu, dalam polesan senyum, dan kini kata “nuk” menjadi alasan tuk kata-kata yang dirangkai indah. Imus dan canda membongkar kata nuk menjadi momang , jauh dalam dengkapan, kini diselimut dalam kata “you only one ” yang tak terjemahkan oleh kata m...

Enu dan Eudaimonia

Gambar
Ditengah kerumunan para pemeluk bahagia, aku mencarinya. Mondar-mandir tuk menemukan wajah yang terekam baik dalam ingatanku. Ia sang pemilik bahagia, dan bahagia itu sendiri. Ia menawarkan kebahagiaan itu dalam kesunyian raga. Tak sengaja aku mengenalnya. Tak sengaja aku mempelajari tentangnya. Sejak rasa jumpa itu, ada kebahagaian kerap kali aku menjumpainya. Inikah rasa? Sekian lama aku bergulat dengan tanya ini. Dirinya. Puitisnya. Syair-syair bahagianya. Malam kali kedua adalah kesempatanku tuk jumpa dengannya, setelah malam cahaya lilin itu. Sempat aku dengar, ia datang ke festival ini, ada panggung khusus untuk mereka dan groupnya. Ia berbakat. Anggun dan bersahabat. Entahlah kenapa aku harus mengiventaris tentangnya? Ini hanya rasa. Aku mencarinya dan belum ditemukan juga. Hanya kebahagiaan mereka yang lain ku temukan di sini. Tentang mereka yang menikmati nostalgia lagu-lagu gebiar jiwa. Aku henti sejenak mencari sang bahagia. Hanya mata yang lirik menuju sel...

Maria(ku)

Gambar
Tatapan syaduh waktu itu. Membuat jiwa kelana mencari tenang.  Munggil senyummu menawan dan hanyut dalam pori-pori bahagia. Beruntungnya aku, menatapmu dalam sela-sela curi wajahmu dipandang ku. Aku sang pengagum rasa, Menemukan jiwa yang hilang dibalik senyummu yang pesona itu. Aku bahagia tak terukur  untuk sebuah rasa jumpa di sudut-sudut keheningan batin. Aku menemukan jawaban untuk sebuah ziarah, Tentang masaku dan rasaku bersama hatimu. Aku mendarat pada hatimu yang tak tersentuh noda. Aku lelap tak bangun. Disana ada kenyamanan yang membuat aku lupa jalan pulang.  Aku sang pencari cinta  Menemukan cinta sejatiku Di dalam hati mu. Namamu adalah Maria(ku). darvis_tarung  8 Juni 2024 Pesta Hati Maria.