By; Yuki Levinda Dalam penjuru pikiran, sang penjelajah gelisah, Pelayan Tuhan atau kekasih hati Dalam labirin ragu, tak terlukis jawaban, Dia, pengembara jiwa, memandang ke langit tinggi. Bertanya pada bintang, cerita hatinya terurai, Antara panggilan roh dan cinta yang menggoda, Hening malam pun menyisakan teka-teki, Apakah yang benar, di mana jalannya lurus? Matahari terbenam, memeluk bayang senja, Dalam keraguan terpilih, sang hati terbelah, Seraya menangis di depan altar diam, Doa memohon petunjuk, menyatu dalam ziarah. Pertempuran batin, bagai badai tak berujung, Harta dunia atau janji surga, Rahasia diri terkunci dalam kebimbangan, Langit terdiam, mengawasi perjalanan hati. Puisi abstrak ini melukiskan perjalanan yang sulit, Di persimpangan antara roh dan duniawi, Tak ada kata yang terucap, hanya getaran hati, Sang penjelajah takdir, mencari jawaban abadi. Panggilan yang suci atau belahan jiwa dunia, Sang pemburu petunjuk merayap ke dalam doa, Teromb...