Di Balik Pasar dan Mimpi

Setiap kali Jeane memandang foto itu, serasa waktu membekukan langkahnya. Wajah di dalam bingkai, seakan bisikan lembut dari masa lalu, memanggilnya kembali ke pelukan kenangan yang hangat, namun kini telah berkarat oleh kesedihan. Bertahun-tahun lamanya, Jeane merana dalam labirin ketidakpastian, menanti kehadiran sosok yang telah pergi. Sejutah harapan yang ia gantung, kini hanya serpihan kenangan yang tak lagi utuh, meresap dalam relung hatinya yang paling dalam. Di bawah sinar mentari yang terik, suara kepala sekolah menggema, membawa kabar tentang pertemuan orang tua murid. "Semua siswa diharapkan untuk menyampaikan pesan ini kepada orang tua masing-masing." Jeane mendengarnya, namun kata-kata itu terasa jauh. Di benaknya, terlintas sosok mama yang selalu sibuk, terbenam dalam hiruk-pikuk pasar, menjual sayur demi sesuap nasi. "Bisakah mama datang ke sekolah nanti?" tanyanya, meski dia tahu jawabannya. Raut wajahnya mencerminkan harapan yang samar, terp...