Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Juli Yang Pergi

Gambar
Rehat adalah aku yang kini dan disini. Rehat adalah aku yang menikmati kini di sini. Sepanjang jalan kutenun cerita  Suatu saat nanti kan berkisah lagi. Sepanjang jalan-jalan kerikil  Terlampau ingatan "aku yang akan seperti ini". Langkah memang agak prihatin, Namun doa lebih pasti. Tak dapat pergi sebelum "aku sperti ini". Aku hanya Rehat menarik remah-remah  Aku yang berharap. Ahhhhhh.....coretan ini tak ada maknanya.  Yahhhh.... Aku yang pergi untuk melangkah  Agar aku seperti ini... Juli akan pergi Telah mengisahkan jejak-jejak sejarah.  Dalam naung waktu  Ada sederet mimpi telah dan sedang digapai. Juli akan pergi Waktu dan kisah terus berlanjut. Sebab Juli meninggalkan "Aku yang kini" Waktu mendatang "aku yang seperti ini " Kini Aku yang berharap Dan  Bermimpi  Dalam waktu dan ceritaku. darvis_tarung  Ntaur, 30 Juli 24

Warna-warni Rasa

Gambar
Terukir kisah di lembaran waktu,  Dalam jejak langkah yang tak pernah jemu.  Setiap detik berlalu,  menyimpan cerita tentang cinta, harapan,  dan asa yang membara. Terukir kisah di relung hati,  tentang tawa dan tangis, yang kita jalani.  Dalam pelukan hangat dan senyum tulus, Kita membangun mimpi,  dalam genggaman yang kuat. Di balik senja yang memerah di ufuk barat, Terukir kisah tentang harapan yang tak pernah surut, Dalam setiap pelukan, dalam setiap tatapan, Kita jalin cerita tentang cinta yang abadi. Terukir kisah di bawah langit luas, Di antara bintang-bintang,  yang menyaksikan janji, Dalam setiap doa, dan bisikan lirih, Kisah kita terukir, dalam hati yang tulus mencintai. Dalam buku kehidupan,  terukir kisah kita, Halaman demi halaman,  penuh makna, Dengan tinta cinta, dan warna-warni rasa, Terukir kisah abadi, tentang kita dan Dia. By: Sr. Endang CIJ

JIKA TAK PANTAS

Gambar
Oleh: Maria M. K. Kalang Jika tak pantas  Pergilah Jangan lagi tinggal Hanya untuk disakiti Jika tak pantas Mengapa bertahan?  Dengan luka yang memar Jika tak pantas Untuk apa setia?  Yang pada akhirnya hanya khianat yang tinggal Jika tak pantas Untuknya Jangan lagi sia-siakan baikmu Pergilah Masih ada yang pantas untukmu Dan Kamu pantas Tanpa harus bertahan Tidak ada yang tak pantas Kamu pantas Sekalipun dunia berkata; kamu tak pantas Jakarta, 27 Juli 2024

Dingin; K(s)opi ada di sini

Gambar
Aku ada di sini. Yahhhh. Disini. Dingin menusuk tajam. Seolah bumi kehilangan hangat.  Tak ada percikan sinar surya.  Tak ada tanda hangat menyentuh.  Aku ada disini. Awan berlomba dengan gerimis.  Menyelimuti aku yang ada di sini. Aku dan aku ada disini Menikmati aku yang dingin. Surya seolah-olah lari dari bumi. Terik yang dulu ada seakan tak bersahabat lagi dengan bumi. Aku ada disini.  Menikmati kopi pait , Hilangkan aku yang dalam kedinginan. K(s)opi ada disini.  Ntaur, 24 Juli 2024

Surat (suci) Lee-wuun

Gambar
Tak terdengar suara jangkrik diujung waktu. Sunyi senyap mendiami jiwa para penanti malaikat. Kini tepatnya7 September 96, suara tangisan bayi munggil terdengar di semesta. Sorak riang para penanti, disiap lampin membalut tubuh. Ia cantik bak putri raja, nan munggil. Sunyi itu terbongkar suara riak anak manusia yang menjelajahi semesta. Semesta sambut gembira, menggema di seluruh angkasa tanah Timor. Bukan kebetulan, namun kepastian adalah bahagia menyambutnya. Dibalik tirai yang hampir kusam itu, wajah sang bunda tersenyum lega menghilang perih. Disamping Bunda, tampak wajah ayah membalut senyum lagi haru. “ia cantik seperti bundanya”, kata ayah coba mengoda sang bunda. Dibalik tirai itu kebahagiaan tak terukur dan tak terselami oleh kata bahasa apapun. Ia sang malaikat yang belum tahu dan mengerti sebuah kehadiran, hanya sajak-sajak bunyi yang tak dapat di mengerti oleh semesta. Eaeaeaeaeaeaeaeaeaea……suara itu membubung dikala ia lapar. **** Waktu berlalu begitu cepat. Ta...

Tuhan Minta Belis?

Gambar
Aku baru saja menanggalkan jubah dan belum sempat aku gantung pada lemari sakristi setelah misa minggu sore. Tiba-tiba seorang gadis menjumpaiku. Wajahnya sedikit kebingungan entah apa yang ia pikirkan. Eferrrr....boleh bicara sebentar? Katanya membuka percakapan. Boleh dik...tunggu sebentar ya...Frater beresin ini dulu, adik tunggu di lopo ya... jawabku sambil membentulkan jubah yang barusan hendak aku masukan kedalam lemari. Aku tak habis pikir, tak biasanya orang jumpai aku sehabis misa apalagi dia seorang gadis.  Setelah aku membereskan jubah dan semua perlengkapan misa, aku bergegas menjumpai gadis itu di lopo pastoran. Lopo adalah tempat untuk menerima tamu. Halo dek...bagaimana kabarmu?  Ia seolah-olah kaget dengan kedatanganku. Ahh kak efer...buat kaget saja...maaf efer aku lagi keasikan balas chat WA teman-temanku. Aku kabar baik kak...kalau kakak efer? Tanyanya balik. Yahhh tidak apa-apa, aku kabar baik juga. Jawabku singkat. Maaf ya kak efer, mengang...

Pelukan Senja

Gambar
Ketika senja mengisahkan kembali kisah itu, samudra seolah mengamuk cemburu.  setiap coretan kisah itu pernah membekas yang kini hanya sebuah nostalgia tentang yang lalu.  Aku mulai belajar tentang senja yang selalu mampir dan bahkan terus menciptakan bahasa baru.  Sekian lama aku mengagumi setiap tapak, Aku mulai sadar, aku sang kawanan yang tak berarti.  Senja itu melukiskan rasa kehadiran, Rasa jumpa jua rasa jalan yang panjang tentang: aku yang kini. Menapaki jalan menuju kebahagiaan,  Telah diukir dalam remah-remah; aku sedang jatuh cinta pada senja. Tibalah saatnya senja menghibur  Aku terbangun dan pergi, Sebab senja telah menghantarku sejauh ini. Aku bahagia lagi syukur,  Sebab senja telah menenun sejarahku silam. Aku sang perantau, mencari jiwa yang hilang.  Kini Bersama senja aku menemukannya kembali...... Aku bahagia; tentang senja  Suatu saat senja juga yang mengingatkannya kembali. Aku dalam pelukan senja. Tentang Tab...

Surat dari Lee Wun

Gambar
Terdengar dalam rentetan waktu yang tenang, rasa berani tuk memutuskan pilihan adalah keharusan dan kepastian.  Kini di serambi depan rumah tua ini,  Lee Wun sang gadis yang ku kenal mengirim secarik kertas tentang rasa sebuah pilihan. Tak menunggu waktu lama,  aku bersama hening menikmati setiap isi surat dari Lee Wun itu.   Teruntuk mu, jiwa yang pergi Di  Tempat ternyaman.  Di malam yang hening di bawah langit luas, Terdengar panggilan dari angin yang lembut, Mengajak jiwa yang haus akan makna, Untuk menelusuri jejak kehidupan yang semu. Dalam panggilan itu, ada bisikan rahasia Tentang kebahagiaan yang sejati, Tentang cinta yang abadi, Dan tentang cahaya yang selalu menyinari. Hidup adalah perjalanan tanpa akhir, Penuh dengan liku dan tantangan yang tak terduga, Namun dalam setiap detik yang berlalu, Terdapat makna yang menunggu untuk ditemui. Panggilan itu mengajak untuk merasakan, Setiap momen dengan penuh kesadaran, Menghargai keindahan da...